Monday, December 5, 2011

Langitpun Mendengar

* http://inhaalonzo12.blogspot.com/ * http://twitter.com/inhaalonzo * http://www.formspring.me/inhaalonzo * http://www.myspace.com/531896471 *http://www.facebook.com/profile.php?id=100000155650509&ref=tn_tnmn


Hujan gemuruh petir menyambar Malam yang dingin dan sunyi seakan mewakili perasaan disha kala itu. Disudut kamarnya ia duduk menggulung tidak beralaskan dilantai. Celana pendek, baju kebesaran dan rambut acak-acakan seraya tidak dihiraukan lagi apa yang ia kenakan. Perasaannya sangat kacau dan benar-benar kacau. Sudah seminggu disha tidak keluar kamarnya. Setiap hari mama dan kakaknya mengetuk pintu untuk membujuknya makan tapi disha tidak menghiraukan mereka. Sejak kejadian itu disha benar-benar frustasi apa yang ia alami dan yang ia dengar dari calon suaminya Darren namanya.

Tepat seminggu yang lalu hari sabtu tanggal 13 maret disha dan Darren bertemu di café tempat favorit  mereka di bilangan kemang. Disha yang kala itu sangat cantik menggunakan dress panjang biru laut dengan membiarkan rambut indah panjangnya terurai. Darren menggunakan kaos biru laut sama seperti disha ditambah jas hitamnya yang melekat dibadannya yang terlihat sungguh serasi pasangan ini.

Tak henti-hentinya disha tersenyum dengan sumringah sambil menggandeng tangan Darren. Karena sebulan lagi mereka akan melangsungkan pernikahan dan hampir semuanya persiapan akan rampung, semua teman SMA, Kampus, Rekan kerja hingga rekan hang out bareng sudah mereka undang, namun disha terkejut ketika ia akan mencari tempat duduk yang sudah mereka pesan sebelumnya Gista sedang duduk ditempat yang akan mereka duduki, karena sebelumnya Darren akan membahas hubungan mereka kedepannya

“elo ta?ngapain elo disini?” Tanya disha mata menyipit

“sayang kita duduk dulu yuk” ajak Darren sambil membuka kursi dari kolong meja

“loh loh ada apa sih ini dear? Ko muka kalian ini serius sekali rasanya” Tanya disha semakin keheranan dan masih terlihat senyum cantik disha.

“sayang, ada yang mau aku omongin sama kamu” “gue hamil sha” sambar gista tak sabaran

“please, what the heck?hell are you talking?” bentak disha nada naik 1 tangga

“gue hamil sama cowo yang satu bulan lagi mau merit, sama Darren! Calon suami lo!” jelas gista

Disha serontak tidak berdaya tatapannya kosong sedikit demi sedikit air mata membasahi pipinya dan ia pun duduk agak menjauh dari mereka.

“maaf sayang aku uda berbuat salah karena aku uda berbuat seperti ini, tapi aku masih sayang sama kamu dear” jelas Darren sambil menyentuh tangan disha namun disha membuang sentuhannya.

Disha masih diam terpaku dan tatapan kosongpun masih terlihat diwajahnya semakin ia terjatuh dan terpuruk dan langitpun sontak mampu mendengar perasaan disha. Petir menyambar berkilat-kilat, suara hujan pun terdengar jelas dari arah balik jendela. Ia tak tau apa yang harus ia lakukan, ia pun mencoba berkata namun seolah suara tak mampu mengeluarkan kata-kata yang ada hanyalah deraian air mata yang terus mengalir.

“sebenernya gue sama Darren uda deket enam bulan, dan hamil 3 bulan. Gue sayang sama Darren sha gue sayang, Darren pun sayang sama gue. Lo gak pantes sama Darren, gue yang lebih pantes” terang gista sambil menangis.

Mendengar penjelasan gista, disha pun semakin kaget dan air matapun semakin membajiri pipinya. Ia kaget sahabat yang sudah dianggap menjadi saudaranya menodai persahabatannya. Disha dan Darren sudah berpacaran satu tahun. Dia tidak menyangka sahabatnya tega berbuat seperti itu terlebih kekasihnya yang akan nantinya menjadi pendamping hidupnya telah merusak jalinan asmara.

Memang selama ini ia selalu bertiga dengan gista jika Darren dan disha bersama pasti ada gista yang selalu ikut dengan mereka. Alasan disha mengajak gista sahabatnya karena gista takut sendirian dan gamau ditinggal disha, alhasil disha pun tak tega meninggalkan gista. Mengingat disha tidak mempunyai keluarga dijakarta.

“cukup ta, cukup.. jangan buat keadaan semakin runyam. Gue gamau disha semakin sedih” bentak Darren

“salah apa gue sama lo berdua?” Disha meringis “kenapa kalian berdua tega ngelakuin ini?kenapa? kenapaaaaaaaaaa? Teriak disha. Disha pun berdiri “mulai sekarang gue gamau ketemu kalian, dan elo cowok brengsek gue gak sudi merit sama lo, gue bersyukur. Gue dibukain mata ngeliat kebejatan elo sebelum merit” tunjuk disha.

Disha pun langsung meninggalkan gista dan Darren ia langsung pulang dan setibanya dirumah ia langsung kekamar dan mengunci diri.